PROVINSI JAWA BARAT
Kabupaten Ciamis
Situs Batu Kalde
terletak di kawasan Taman Nasional Pangandaran yang dikelola oleh Perhutani
Unit III Jawa Barat. Secara administratif wilayah ini termasuk Desa
Pangandaran, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis. Situs ini berada pada
koordinat 39'27,1'' BT (berdasarkan pembacaan GPS Garmin)°42'21,5''
LS dan 108°07
dengan ketinggian 54 m di atas permukaan laut.
Penamaan Batu Kalde terjadi karena di balok-balok
batu terdapat figur arca hewan yang ditafsirkan sebagai keledai (Sunda: Kalde).
Padahal arca yang dianggap berwujud keledai oleh penduduk tersebut sebenarnya
menggambarkan Nandi, wahananya Siwa
Mahadewa. Hasil ekskavasi (penggalian
arkeologi) yang dilakukan oleh tim Puslitarkenas menunjukkan bahwa bangunan tersebut
berdenah bujur sangkar dengan ukuran 12x 12 m, bagian bangunan yang tersisa sekarang
terdiri dari 3 lapisan batu. Selama penggalian berlangsung belum dapat
diketahui arah hadapnya, karena tidak ditemukan adanya penampil di salah satu
sisinya sebagaimana halnya pad bangunan candi umumnya.
Kesimpulan lain adalah
bahwa bangunan Candi Pananjung (nama yangdiberikan oleh tim Puslitarkenas)
dahulu tidak seperti candi-candi di Jawa Tengah atau Jawa timur, hal tersebut
dapat diketahui dari ketebalan struktur bangunan, penggunaan batu-batu, dan
juga kedalaman pondasi. Jika saja bangunan Candi Pananjung tersebut mempunyai
atap, maka kemungkinan dibuat dari bahan yang cepat rusak, misalnya tiang dari
kayu, atau bambu, dengan penutup atap dari ijuk atau bahan lainnya yang mudah
lapuk (Ferdinandus 1990: 295).
Penelitian arkeologis telah dilakukan di situs
tersebut apada tahun 1985 dan 1987 oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional
(Puslitarkenas). Kesimpulan dari penelitian adalah bahwa di situs itu dahulu
pernah terdapat suatu struktur bangunan.Di lokasi ini terdapat 8
batu bulat, sebaran batu-batu bekas candi dan 2 buah arca. Untuk mempermudah
pendeskripsian maka kedua arca tersebut masing-masing diberi kode dengan huruf
BKL 1 dan BKL 2. Berupa
batu berdenah bujur sangkar, berbahan batuan sedimen. Batu tersebut terdiri
dari dua bagian. Bagian atas terbelah menjadi tiga. Pada permukaan atas
terdapat pelipit. Pada bagian tengah permukaan atas terdapat lubang berbentuk
bujur sangkar yang menembus sampai batu bagian bawah. Pada salah satu sisi
terdapat bagian tonjolan, tetapi sekarang sudah terpangkas. Pada tonjolan
tersebut terdapat cekungan sebagai saluran yang menghubungkan lubang dengan
sisi luar. Bagian badan batu tersebut terdapat pelipit-pelipit. Bagian bawah
batu sebagian sudah terpendam dalam tanah. Bagian luar dari batu bagian bawah
ini bertingkat-tingkat makin ke atas makin sempit.
Disarikan dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar